JUNIORROCKSTAR X DEADSQUAD

JUNIORROCKSTAR X DEADSQUAD

Deadsquad adalah sebuah band death metal asal Jakarta, Indonesia. Deadsquad didirikan pada tahun 2006 lalu, di Jakarta. Di awal berdirinya, Deadsquad hanyalah sebuah proyek musik untuk memainkan lagu-lagu old-school metal band seperti Slayer, Anthrax dan Sepultura.

Pada saat itu, Stevie Morley Item dan Ricky Siahaan (gitaris Seringai) menginisiasi pendirian band proyek yang akhirnya menjadi Deadsquad. Kemudian, masuklah Bonny Sidharta, basis band grindcore Tengkorak dan Andyan Gorust, drummer dari Siksa Kubur, band beraliran brutal death metal. 

Setelah bongkar pasang personel seperti Prisa Adinda, Babal, Christopher “Coki” Bollemeyer, Daniel Mardhany (Abolish Conception), Alvin Eka Putra, dan Arslan Musyfia, punggawa Deadsquad sampai detik ini adalah Agustinus Widi(vokal), Stevie Item (gitar rhythm), Welby Cahyadi (bass), Kharisma (gitar melodi) dan Roy Ibrahim (drum/percussion).

 

Secara musikalitas, Deadsquad mengusung aliran technical death metal yang banyak menggunakan nada-nada diatonis di dalamnya. Jenis musik ini seringkali diasosiasikan sebagai penggabungan antara death metal dengan progressive rock dan jazz fusion. Tempo sangat cepat, teknik rumit, drum double pedal dan ketukan cepat grinding adalah ciri khas dari aliran technical death metal yang menjadi ciri khas oleh Deadsquad.

Beberapa band death metal yang berpengaruh pada gaya bermusik Deadsquad adalah Necrophagist, Suffocation, Malevolent Creation, Cannibal Corpse, The Black Dahlia Murder, Spawn of Possession, Disavowed, Decrepit Birth, dan Nile.

Meski tidak menggunakan growling dan cenderung lekat dengan teknik scream berat untuk suara vokal, Deadsquad tak asal pilih dalam pembuatan materi musik mereka. Meski tak bisa didengarkan dengan telinga mainstream, dalam pemilihan tema album, judul lagu atau kepenulisan lirik lagu, Deadsquad seringkali memasukkan unsur-unsur kritik sosial selain tema-tema kematian yang menjadi citra dasar death metal.

 

 

ALBUM HORROR VISION

Dengan formasi Daniel Mardhany (vokal), Stevie Item (rhythm), Coki Bollemeyer (melodi) Bonny Sidharta (bas), dan juga Andyan Gorust (drum) Deadsquad merilis album pertama mereka dengan tajuk “Horror Vision” pada tanggal 9 Maret 2009. 

Pada saat itu, Deadsquad bekerja sama dengan label rekaman Rottrevore Records untuk menggarap album “Horror Vision”. Album itu dimunculkan pada konser pembuka band metal asal Amerika Serikat, Lamb of God di Jakarta.

Album 'Horror Vision' pada 2009 sedikit banyak bernuansa kritik sosial yang lekat terhadap konteks Indonesia. Misalnya lagu 'Hiperbola Dogma Monotheis' dan 'Manufaktur Replika Baptis' yang menyentil tata laku kehidupan beberapa organisasi masyarakat dengan identitas tertentu yang sering menghadirkan ketidakharmonisan dalam bermasyarakat. 

ALBUM PROFANATIK

Dengan formasi yang sama seperti formasi di album Horror Vision, Deadsquad mengeluarkan album kedua mereka bernama Profanatik di tahun 2013.

Album Profanatik ini pun mengusung tema lirik yang sama seperti album sebelumnya. Misalnya saja dalam lagu berjudul Patriot Moral Prematur yang mengkritisi tindakan premanisme dari organisasi-organisasi dengan identitas tertentu yang dibiarkan oleh negara.

ALBUM TYRANATION

Lalu album ketiga “Tyranation” pada 2016 sukses diluncurkan. Di album Tyranation, lirik lagu Deadsquad lebih berkutat pada persoalan sikap hidup manusia zaman terkini dan konflik yang disebabkan oleh nafsu perebutan kekuasaan.

PENGHARGAAN

Deadsquad adalah salah satu band death metal yang eksitensi dan pengaruhnya begitu luar biasa dalam skena musik cadas di Indonesia. Hasil karya Deadsquad pun tak hanya menghipnotis para penggemar musik metal di Indonesia saja. Hal itu terbukti dengan suksesnya tur ke Eropa atau ke beberapa negara di dunia yang sudah beberapa kali dijalani oleh Deadsquad selama ini. 

Pada 2017, Deadsquad memenangi AMI Awards untuk kategori Karya/Produksi Metal/Hardcore Terbaik lewat lagu Pragmatis Sintetis.

KOLABORASI JUNIORROCKSTAR DENGAN DEADSQUAD

 


Pada akhir tahun 2020 JUNIORROCKSTAR melakukan pertaruhan dengan mengajak Deadsquad berkolaborasi untuk meluncurkan official merchandise bagi anak. Selain karena (lagi-lagi) alasan personal dari CEO JUNIORROCKSTAR, serangan pesan di media sosial dari “Pasukan Mati” (sebutan bagi fans militan Deadsquad) sangat gencar. Loyalitas Pasukan Mati memang tak usah diragukan lagi. Para metalhead dalam komunitas "Pasukan Mati" dikelola melalui media sosial sebagai bentuk komunikasi yang sangat baik antara Deadsquad dengan fanbase-nya. Salah satu bentuk kejutan bagi "Pasukan Mati" adalah dirilisnya album split bertajuk "3593 Miles of Everloud Musik!" bersama dengan band eksperimental asal Jepang "The Kandarivas". Pasukan Mati juga dijadikan sebagai lagu pembuka dalam album Horror Vision. Komunitas metalhead ini juga memiliki logo atau insignia sendiri sesuai dengan daerah asal masing-masing yang akan mempersatukan mereka dalam setiap penampilan panggung Deadsquad.

Atas dasar itu dan keberpihakan dewi fortuna, Deadsquad menyambut baik ajakan JUNIORROCKSTAR untuk membuat official merchandise bagi anak. Kolaborasi itu melahirkan tiga design yang bisa dipakai oleh anak-anak yang diajak oleh orangtuanya untuk menggemari karya-karya Deadsquad dan menjadi Pasukan Mati Cilik.

Back to blog

Leave a comment

Please note, comments need to be approved before they are published.